Konflik laut sering kali terjadi akibat perselisihan antara negara-negara yang berbatasan dengan laut. Namun, peran masyarakat dalam penyelesaian konflik laut juga sangat penting untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Menurut Dr. Dian Novita, pakar hubungan internasional dari Universitas Indonesia, “Masyarakat yang tinggal di sekitar perairan dapat menjadi agen perdamaian yang efektif dalam penyelesaian konflik laut. Mereka memiliki pengetahuan dan kepentingan yang unik terhadap laut, sehingga keterlibatan mereka sangat diperlukan.”
Salah satu contoh peran masyarakat dalam penyelesaian konflik laut adalah kasus sengketa Laut Cina Selatan. Menurut Prof. Mochamad Rosyidin, pakar hukum laut dari Universitas Gadjah Mada, “Masyarakat lokal di pulau-pulau kecil di Laut Cina Selatan telah berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan mencegah eskalasi konflik di wilayah tersebut.”
Tidak hanya dalam konflik antarnegara, peran masyarakat juga penting dalam penanganan konflik antar pengguna laut seperti nelayan. Menurut Surono, seorang nelayan di Pantai Utara Jawa, “Ketika terjadi perselisihan antara nelayan atas sumber daya laut, kami biasanya mencari jalan keluar secara musyawarah untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak.”
Dalam konteks ini, partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sumber daya laut juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi konflik. Menurut Ali bin Haji Ahmad, seorang ahli kelautan dari Malaysia, “Masyarakat yang memiliki kepentingan langsung terhadap laut harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya laut agar konflik dapat diminimalkan.”
Dengan demikian, peran masyarakat dalam penyelesaian konflik laut tidak boleh diabaikan. Dengan keterlibatan mereka, diharapkan konflik laut dapat diselesaikan secara damai dan berkelanjutan untuk keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar perairan.